Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 19 Februari 2009

Salahkah Aku


Aku pinjam tasmu
Karena itu mungkin aku merasa memilikinya
Bodoh... pinjam ya tetap pinjam
Aku nggak berhak membukanya ketika itu telah berada ditanganmu

Tapi aku kan ingin mengambil barangku yang tertinggal ditas itu

"Tetap salah.... Kamu tidak berhak membukanya tanpa izinku"

Terus bagaimana dengan kebohonganmu

"Aku hanya mengujimu.."

Jadi tetap aku yang salah
Kulihat mukamu tersenyum sinis

Kau timpakan kebohonganmu diatas salahku
Kau menari diatas sesalku
Kau patahkan kejujuranku

Read more...

Selasa, 17 Februari 2009

I n a n g


Inang..
Aku ingat ceritamu saat hendak melahirkanku
Masih kau sempatkan mampir ke warung padang
Hanya untuk makan sebungkus sate
Ini bawaan bayi katamu…
Masih dalam perut saja aku sudah menyusahkanmu

Inang…
Waktu kecil aku suka menampar mukamu tengah malam
Saat kau sedang dalam buaian mimpi
Membangunkanmu hanya untuk menemaniku kekamar kecil

Inang..
Saat aku mulai sekolah, bekerja dan menemukan duniaku
Aku sering meninggalkanmu dirumah
Dengan semua kekhawatiranmu
Sedang aku, asik dengan kesibukanku

Inang..
Ketika aku memilih pendamping hidupku
Kau tidak suka, tapi kau menyerahkan semuanya kepadaku
Kamu yang akan menjalani rumah tangga
Pasti kamu lebih tau sifat pasanganmu, begitu katamu waktu itu
Engkau berdoa untuk kebahagiaanku

Inang…
Ketika aku melahirkan, baru aku tau perjuangan seorang Ibu
Engkau memberi semangat
Kemudian aku sibuk di kantor
dan engkau sibuk mengurus anakku di rumah

Inang…
Saat aku memutuskan untuk hidup sendiri
Dan menyerahkan anakku untuk diurus olehmu
Oleh tangan tuamu yang makin renta
Aku tau hatimu hancur
tapi akan jauh lebih hancur kalau aku bertahan dengan keadaan ini

Inang….
Maafkan ananda belum bisa membahagiakanmu

Read more...

Senin, 16 Februari 2009

My Baby


Pagi itu kembali aku mengantar si junior ganteng ku nyanyi bersama bandnya, disebuah mall. Kali ini sebuah festival.

Begitu kami tiba, kulihat dia sedikit ciut karena melihat seluruh pesertanya didominasi oleh remaja dan dewasa. Hanya band mereka yang terdiri dari anak-anak. Maklumlah baru kelas 6 SD.

Setelah lama menunggu, tibalah giliran untuk tampil. Mulai dari pembawa acara, juri sampai penonton heran melihat anak-anak kecil naik ke panggung dengan gaya anak-anak mereka.

"Assalamu'alaikum... Kami dari Grafik Band akan membawakan lagu Kehidupan dari God Bless", begitu anakku membuka penampilan pertamanya. Dan musik pun menggema, penonton bertepuk tangan. Ternyata penampilan mereka tidak kalah dengan pemain band yang lain. Itu dibuktikan dengan begitu banyaknya penonton yang merangsek kedepan untuk menyaksikan gaya panggung para "unyil-unyil" kami dan applaud yang luar biasa.

Begitu mereka turun dari panggung, ratusan mata memandang kagum kearah mereka. Termasuk aku.

Oh, ternyata anakku sudah besar, batinku. Dia bukan lagi bayiku yang selama ini kugendong, kepeluk, kumanja. Dia sudah mempunyai dunia lain bersama grup bandnya.







Read more...

Rabu, 11 Februari 2009

He Knows Me Well


Siang itu ketika sedang merapikan lemari pakaiannya, tangan usil ini iseng membuka sebuah dompet lucu berwarna hijau. Tiba-tiba aku tersentak. Kutemukan foto-foto dan surat dari masa lalunya yang masih tersimpan dengan rapi.

Huuhh, kenapa sih kamu masih menyimpan kenangan masa lalumu. Lalu apa artinya aku buat dirimu. Aku ga suka…

Tak lama kemudian masuk sebuah SMS dengan kalimat singkat “Foto dan surat tidak berarti apa-apa Nda”, tulisnya. Dia sangat tahu keresahanku. He knows me well.

Dalam keadaan marah, kesal, sedih dan kecewa kulangkahkan kaki menuju sebuah mall di tengah kota Bandung. Niatnya sih untuk menghilangkan suntuk dihati. Tapi ketika lewat toko perhiasan, kulihat sebentuk cincin yang terpajang disana. Yang pertama terbersit dipikiranku alangkah manisnya kalau cincin ini berada dijari manismu. Lagi lagi kamu yang ada dipikiranku.

Sore itu kami sedikit berdebat, kekesalan kutumpahkan kepadanya. Tapi seperti biasa, semuanya selalu berakhir dengan senyum dan tawa yang membuat perut sakit..
Apalagi kalau bukan karena dia menggangguku dengan gurauannya.

Kemudian.. dengan perasaan menyesal karena timbul “sedikit” rasa tidak percaya padanya, kuselipkan cincin yang kubeli siang itu dijari manisnya.

Sayang, kubeli cincin ini dengan cinta, dan kuselipkan dengan rasa kasih. Cincin itu hanya sebagai tanda, bahwa aku ada.. walau tanpa itupun aku berharap akan selalu ada di hati, pikiran, perasaan, langkah dan doa-doamu..

You wear my ring to show the world that you belong to me
With love and care I place it on your finger
To show my love for the world to see

Read more...

To My Son

From the time you were a tiny babe,
Then as a little boy;
I watched you grow into a man,
You have brought me so much joy.

In everything we have gone through,
I know that I am blessed;
No matter what the circumstance,
God sent His very best.

When I was praying for a son,
God placed down deep in you;
Everything I longed for,
And made all my dreams come true.

If God had given me the chance,
To search the world for a son;
My search would end when I found you,
For you are the perfect one.

-Allison Chambers Coxsey-

Read more...

Selasa, 10 Februari 2009

Bali Oh Bali

Bali…begitu dia sampaikan kepadaku. Uuuhh ternyata setelah Bandung masih ada Bali. Aku pikir Bandung adalah pelabuhan terakhirmu. Tapi seperti angan-anganmu selama ini, Bali adalah impianmu untuk membangun masa depan, lalu aku harus bilang apa.
Melarangmu?? walau ingin tapi sungguh egois rasanya. Aku cuma berharap, apa yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan disana. Inikan juga buat kita, kamu, aku dan anak-anak kita……

Tapi untuk kepergianmu kali ini, aku harus ekstra mempersiapkan diri. Mempersiapkan mentalku berada semakin jauh darimu. Mengukir rindu, merajut mimpi sendiri..

Kemarin waktu kamu pergi dan harus tinggal di Bandung, ingin rasanya setiap akhir pekan menghabiskan waktu disana, berdekatan denganmu. “Bandung deket kok Nda, Cuma 2 jam, kamu bisa kapan aja dateng kesana”, begitu katamu waktu itu. Iya sih betul, Bandung dekat tapi kenyataannya, tetap ga bisa tiap minggu aku datang menyambanginya. Rindu yang ada tetap berada disini, dihatiku..

Bali??? “Tenang bunda, tiap bulan ayah pasti dateng”, katanya menenangkanku. Memang dia paling bisa membuat tenang perasaan ini, selalu mempunyai cara terbaik untuk menghalau resahku.

Hari itu semakin dekat, dan rasa itu pun semakin kuat, rasa takut kehilangan mu. Karena begitu banyak kenanganmu berada disana.. Aku cemburu………

Read more...

Entri Populer

Komunitas

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources