Ribut lagi.. sebenarnya masalah ini bukanlah hal besar menurut aku. Hanya karena aku belum memberitahu bahwa aku sudah sampai di rumah setelah acara karoke dengan teman media dan klient. Mendengar kalimat-kalimat dia yang sedikit keras (menurut aku), membuat emosiku pun meledak.
Bukannya aku tidak perduli dengan perasaan khawatir kamu. Tapi aku juga mau kamu tau, bahwa aku sedang tidak mau ngobrol panjang lebar. Letih dan sakit kepala membuat perasaan malas lebih mendominasi dari pada kerinduan padamu. Tapi seperti biasa, mana bisa kamu menerima alasan-alasanku. Kamu malah menuduhku.. tapi kamu bilang itu bukan tuduhan. Apapun lah namanya, buat aku suasana ini sudah makin membuat aku seperti ingin meledak.
Kamu selalu punya pemikiran sendiri, yang aku sendiri nggak pernah ngerti mau kamu seperti apa. Kamu njelimet. Selalu membuat masalah yang simple menjadi ruwet. Ketika jawabanku hanya diam kamu pun makin meradang.
Saat kamu bilang, seperti apa perasaanku. Aku sampaikan.. tapi kamu nggak bisa terima. Malah berbalik menjauh dariku. Salah nggak sih kalau aku bilang, aku selalu merasa punya ketakutan yang besar kalau bikin salah kekamu. Walau menurut aku itu bukan kesalahan. Hanya tidak sms atau telephone mengabarkan bahwa aku sudah sampai dirumah??? Kesalahan besar kah itu???
Aku bukan malaikat yang tidak pernah salah. Aku manusia biasa yang saat ini sedang dalam gundah dengan begitu banyak masalah yang harus aku hadapi. Aku mau kamu jadi penguatku, bukan malah menghilangkan semangatku.
Tapi cara pandang kita memang selalu berbeda, selama ini aku berusaha untuk mengerti dan nggak pernah mau ribut. Ternyata saat ini aku mulai lelah, lelah dengan pertanyaan kamu.. lelah dengan pemikiran-pemikiran kamu yang terlalu maju, lelah dengan kalimat-kalimat sinis kamu.
Kalau boleh aku bilang, seribu perempuan pun yang mendampingi kamu, tidak akan pernah ada yang kuat menghadapi sikap kamu yang seperti ini.
Kalau saja masing-masing kita mau berbenah diri, sedikit mengerti kekurangan kita dan saling mengisi kekurangan itu, rasanya nggak akan pernah ada ribut-ribut yang tidak bermutu seperti ini. Atau mungkin jarak dan rindu yang membuat kita menjadi lebih temperamen dan sensitive. Entahlah..
Rabu, 29 April 2009
Rabu, 08 April 2009
Maaf
Kenapa harus pake nginep...???
Ya karena aku melarikan diri darimu
Tapi itu bukan jalan keluar
Aku tau, tapi kamu marah-marah terus..
Itu bukan alasan...
Setelah itu, puluhan pesan singkat dan telphone terus berdering. Dengan pertanyaan yang sama kenapa kamu begitu??? Kamu pergi kemana? sama siapa? ngapain? (kenapa jadi kaya lagunya Kangen Band ya....)
Aku kan sudah bilang, aku cuma sejenak membuang waktu dengan menemani temanku jalan-jalan. Itu aja kok.. Tapi kamu tidak percaya.
Cemburu yaaa... duh duh senangnya ternyata kamu bisa cemburu juga. Tapi kalau sampai seperti ini, bukan senang jadinya. Malah rasa takut yang datang. Karena aku nggak sanggup menjawab pertanyaan kamu yang njelimet, yang berputar disitu-situ aja.
Aku cape menjawabnya. Karena semua pertanyaan kamu sudah aku jawab, sudah aku jelaskan. Aku tidak mendua, tidak membagi hatiku buat orang lain. Aku tetap menjaga diriku, hatiku semua buat kamu. Aku sudah menjelaskan kemana aku pergi. Tapi kamu tetap mendesak aku harus menjawab semua pertanyaan yang itu-itu saja.
Diamku membuat kamu marah. Aku makin bingung, makin tidak mengerti. Apa lagi yang harus aku katakan. Jawaban seperti apa lagi sih yang kamu inginkan. Menurut aku masalah ini sudah selesai, tapi tidak menurutmu.
Ketika kutanya, jawaban yang seperti apa yang kamu mau. Kamu malah tertawa dengan sinis, tawa khas mu yang membuat aku benci tujuh turunan. Sampai kapan aku kuat menghadapi sifat kamu yang sangat njelimet ini????