Dasar Lelaki Pengecut..
Perjalanan ini sebenarnya diluar rencana. Tiba-tiba saja aku dapat tawaran untuk membantu menyelesaikan sebuah proyek teman di Surabaya yang mengalamai sedikit kendala. Sementara proyek ini berpacu dengan waktu, yang harus segera di launcing setelah lebaran ini. Aku pun pergi dengan sedikit tidak tenang, karena Ramadhan saatnya aku berkumpul dengan ibu dan anak semata wayangku. Menyiapkan sahur dan hidangan buka puasa mereka.
Tapi karena tawaran yang disodorkan begitu menggiurkan, kupikir biarlah mungkin ini rejeki anakku, sebentar lagi kan lebaran. Supaya aku dapat membelikan dia baju baru seperti anak lainnya.
Kamu tau tidak, sepanjang perjalanan yang kupikirkan cuma kamu. Sebelum pergi kukirimkan pesan singkat kutanyakan kembali apa maumu, tapi tidak ada jawaban sedikitpun dari kamu. Aku bingung, sangat tidak mengerti jalan pikiranmu. Kamu lelaki atau hanya seorang pengecut yang bersembunyi dibalik badan besarmu.
Disini, ditempatku sekarang berdiri. Ditempat yang jauh dari dirimu, aku pastikan akan menutup hatiku untuk kamu.
Jangan pernah merengek padaku lagi. Aku tidak suka caramu memperlakukan aku seperti itu.
Esok, saat aku kembali aku bukanlah perempuan yang kemarin kamu kenal.
Engkau sudah menjadi masa laluku, sudah kututup buku itu, dan kuletakkan ditempat paling bawah dilaci kamarku.
Pesanku, jadilah laki-laki bijaksana. Lihat masalah dengan kepala dingin. Jangan takut mengeluarkan pendapatmu, kalau memang itu jujur dari dalam hatimu aku akan menghargainya.
0 komentar:
Posting Komentar