Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Tangan Ibu

Seorang teman beberapa waktu yang lalu mengirimkan sebuah surat elektronik. Aku begitu tersentuh ketika membaca isinya. Dan aku ingin, kalian yang mampir dan mengintip blog ini, sudi juga membacanya. Mungkin beberapa dari kalian pernah mendapatkan surat ini, tapi tidak ada salahnya kalau sedikit meluangkan waktu untuk mengulangnya lagi.

Kisah ini tentang ibu, ibu yang saya, teman-teman dan kita semua miliki. Begini kisahnya....

Ketika ibu saya berkunjung, ia mengajak saya untuk pergi belanja bersamanya, karena dia membutuhkan sebuah gaun yang baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi belanja bersama orang lain dan saya bukanlah orang yang sabar. Walau demikian kami berangkat juga.

Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita, dan ibu saya mencoba gaun demi gaun, dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai lelah dan ibu saya mulai frustasi.

Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali dibagian tepi lehernya, dan karena ketidaksabaran saya, untuk kali ini saya ikut masuk bersama ibu saya. Dalam ruang ganti pakaian, saya melihat bagaimana ia mencoba pakaian tersebut, dan dengan susah mencoba untuk mengikat talinya.

Seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh rasa iba kepadanya. Saya berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sadari. Setelah mendapatkan ketenangan, saya kembali masuk ke kamar ganti untuk membantu mengikatkan tali gaun tersebut. Pakaian itu begitu indah melekat dibadannya.

Perjalanan belanja kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat terlupakan dari ingatan saya.

Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi saya, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya.

Tangan itu telah menyentuh hati saya.

Pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu, mengambil tangannya, menciumnya dengan sepenuh perasaan.Saya bisikkan ditelinganya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satupun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu...

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung. Tetapi tak satupun yang dapat menandingi keindahan tangan ibu. Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan mata baru saya, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu.


With Love to All Mother

Read more...

Dasar Lelaki Pengecut..


Perjalanan ini sebenarnya diluar rencana. Tiba-tiba saja aku dapat tawaran untuk membantu menyelesaikan sebuah proyek teman di Surabaya yang mengalamai sedikit kendala. Sementara proyek ini berpacu dengan waktu, yang harus segera di launcing setelah lebaran ini. Aku pun pergi dengan sedikit tidak tenang, karena Ramadhan saatnya aku berkumpul dengan ibu dan anak semata wayangku. Menyiapkan sahur dan hidangan buka puasa mereka.

Tapi karena tawaran yang disodorkan begitu menggiurkan, kupikir biarlah mungkin ini rejeki anakku, sebentar lagi kan lebaran. Supaya aku dapat membelikan dia baju baru seperti anak lainnya.

Kamu tau tidak, sepanjang perjalanan yang kupikirkan cuma kamu. Sebelum pergi kukirimkan pesan singkat kutanyakan kembali apa maumu, tapi tidak ada jawaban sedikitpun dari kamu. Aku bingung, sangat tidak mengerti jalan pikiranmu. Kamu lelaki atau hanya seorang pengecut yang bersembunyi dibalik badan besarmu.

Disini, ditempatku sekarang berdiri. Ditempat yang jauh dari dirimu, aku pastikan akan menutup hatiku untuk kamu.
Jangan pernah merengek padaku lagi. Aku tidak suka caramu memperlakukan aku seperti itu.

Esok, saat aku kembali aku bukanlah perempuan yang kemarin kamu kenal.
Engkau sudah menjadi masa laluku, sudah kututup buku itu, dan kuletakkan ditempat paling bawah dilaci kamarku.

Pesanku, jadilah laki-laki bijaksana. Lihat masalah dengan kepala dingin. Jangan takut mengeluarkan pendapatmu, kalau memang itu jujur dari dalam hatimu aku akan menghargainya.

Read more...

Jumat, 27 Agustus 2010

Ibuku Hebat


Dengar lah percakapan anak-anak kecil itu.

Ayahku hebat, dia seorang dokter jadi kalau aku tau bundaku sakit, dialah yang mengobati kami. Yang lain tidak mau kalah membalas, papaku juga hebat dia seorang pengusaha, apapun yang aku dan mamaku inginkan, pasti langsung dibelikan.

Lantas terlihat seorang anak yang tertunduk dengan dalam setelah mendengar pembicaraan itu.

Hei kamu, ya kamu.... kalau kamu seperti apa papamu.

Dengan tergagap anak itu menjawab, papaku mmm.. nggggg.... papaku...
aku hanya tau sedikit tentang papaku. Saat aku duduk di kelas 3 SD dia meninggalkan aku dan mamaku. Dia laki-laki yang sombong. Angkuh. Merasa dirinya selalu benar. Kalau di rumah marah-marah saja kerjanya. Padahal aku atau mamaku tidak berbuat salah.

Lalu dia pergi meninggalkan kami, yang aku tau dia pergi menemui perempuan itu. Ya, perempuan itu, karena dia memperkenalkan kepadaku sebagai bunda. Ahh.. bunda, tidak ada bunda yang lain selain mamaku. Tapi mamaku memang perempuan hebat, dia selalu bisa menguasai dirinya, buktinya aku tidak pernah sekalipun melihat mama marah-marah kepada papaku. Dia hanya diam, menangis. Kalau sudah begitu, dia akan pergi berwudhu dan sholat. Mengadu kepada Tuhan.

Melihat itu, rasa cintaku kepada mama semakin besar. Karena aku tau, papaku tidak akan pernah kembali ke rumah. Tapi sekali lagi, mamaku memang perempuan hebat, dia membanting tulang, menyekolahkan aku, membesarkan aku sampai aku menjadi seperti sekarang ini tanpa sedikit pun bantuan dari papaku.

Heemm... ma'af teman, seharusnya aku tidak bercerita tentang ini. Karena ini adalah rahasia keluargaku.
Tapi aku ingin kalian tau, bahwa perempuan yang disebut ibu itu, jauh lebih hebat dari siapapun. Karena dia bisa menjadi ibu, ayah, teman, sahabat tanpa sedikitpun mengeluh dan menyesal telah membesarkan kita.

Read more...

Kamis, 26 Agustus 2010

Kita kan Berteman


Apa sih yang kulihat dari dirimu
Ganteng... sudah pasti tidak
Keren.. hhhmm.. tunggu kupikir-pikir dulu,

Terus apa yang membuatmu bisa menyusup dihatiku

Senyummu kah?
Atau candamu yang selalu bisa bikin aku ketawa?
Mungkin mata sipitmu yang selalu berkedip-kedip lucu?

Entahlah, kalau dipilah-pilah malah akan membuat bingung.
Tapi semua yang ada didiri kamu bikin aku selalu kangen.
Kangen liat tawa lepasmu
Kangen mendengar celetukan isengmu
Kangen liat kamu ngerjain temen ku yang selalu jadi obyek penderitamu

Aaarrggghhh.... kenapa selalu kamu yang bisa mengganggu pikiranku.

Kamu tau kenapa, karena kamu lucu. Walau saat ini kamu menyebalkan buatku. Kamu berusaha menjaga jarak denganku. Kenapa?
Hai kamu tau, semakin kamu berbuat aneh, semakin mereka akan curiga. Tetaplah menjadi kamu. Aku tidak akan pernah memperlihatkan sayangku padamu. Biarlah semua mengalir apa adanya.

Toh sekarang kita hanya berteman. Ingatkah kamu, aku telah mengembalikan kebebasanmu,sekarang kamu bebas singgah dimanapun kamu mau. Jangan merasa canggung.

Teruslah melucu, teruslah menjadi penghibur buat teman-temanku

Read more...

Selasa, 24 Agustus 2010

Kenapa Harus Pergi


Langkah kaki itu pelan melangkah pergi.

"Mau kemana," bisikku. "Ada apa?"

"Masuklah, dan pergilah tidur. Jangan pikirkan aku", jawabmu.

Aku tidak mengindahkan perintahmu. "Kau mau kemana, jangan tinggalkan aku", teriakku.

"Sssttt.. jangan berisik. Sudah kembalilah, masuk kedalam selimut hangatmu", katamu sambil mencium jidatku.

Tidak Michael, kemanapun kau pergi aku harus ikut. Cuma kau yang saat ini aku punya. Kau sudah menjadi bagian dari hidupku. Kau adalah kakak sekaligus menjadi ayah bagiku. Karena cuma kau yang bisa mengerti aku. Aku berjanji, tidak akan banyak bertanya, aku akan bangun pagi, menyiapkan sarapan, mencuci, atau apapun yang kau perintahkan. Asal jangan tinggalkan aku.

Tapi kau tetap dengan pendirianmu, dengan keputusanmu.

Kenapa kau harus pergi karena perempuan itu, bukan kah kau berjanji pernikahan tidak akan memisahkan kita.
Bawalah perempuanmu ke sini, ke dalam rumah ini. Berkumpul bersama kami.

"Kau tidak pikirkan sedihnya hati ibu kita yang harus kembali kehilangan anaknya. Kau tidak memikirkan adikmu ini, siapa lagi yang akan menghapus air mataku dikala aku sedih", kataku sambil berlinangan air mata.

"Tidak bisa, semua harus kutinggalkan. Mereka tidak bisa menerima perempuanku.Altar sudah menunggu, pendeta telah menunggu," katamu lagi.

Michael, altar itu akan terus berada disitu, pendeta itu akan setia menantimu. Tidak perduli berapa lama dia harus menunggu. Karena itu sudah menjadi kewajibannya.

Tapi engkau tetap melangkah pergi, menjemput perempuanmu.

Janjilah padaku, kau akan kembali, bawalah perempuanmu kesini...

Read more...

Selamat Tinggal


Bukan perpisahan yang kutangisi, tapi pertemuan yang kusesali.
Kira-kira begitulah kalimat yang pernah kudengar

Rasanya benar juga, kenapa harus ada pertemuan, pertemuan yang tanpa aku sadari membuahkan rasa sayang. Padahal hanya pertemuan singkat yang dapat dihitung dengan jari.

Kamu ingat, ini semua karena kamu yang memulai. Kamu selalu ingatkan aku untuk datang disetiap acara, dengan sedikit ancaman, awas ya kalau nanti tidak datang. Selalu begitu, berulang dan berulang.

Sampai suatu ketika, tanpa kita sadari, terjadilah sebuah cerita. Yang menurutku seharusnya tidak patut terjadi.Karena itu tidak baik untukmu. Tapi siapa pula yang bisa melarang datangnya rasa sayang.

Tapi saat ini, aku akan mengembalikan kebebasanmu yang kemarin kupinjam.
Kamu sekarang bebas memilih, apa yang terbaik untukmu. Kamu dapat menentukan pilihanmu, untuk masa depanmu, kebahagiaanmu.

Selamat tinggal, carilah jalanmu. Aku rela melepasmu asal itu untuk kebahagiaanmu.
Jangan pikirkan aku, karena aku akan baik-baik saja. Aku sudah biasa terluka dan bergulat dengan rasa sakit.
Yang kupikirkan sekarang hanya kamu. Raihlah kebebasanmu, masa depanmu, impianmu tanpa harus terhalang dengan adanya aku.

Biarlah aku yang memulai mengucapkan kata selamat tinggal. Karena kalau kutunggu dari bibirmu, pasti kata itu takkan keluar dengan leluasa, berputar-putar yang malah akan membuatku semakin sakit.

Raihlah apa yang akan kau raih, genggamlah apa yang akan kau genggam. Dari kejauhan aku akan ikut bahagia.
Tapi satu yang kumohon darimu, jangan sobek kisah kita, jangan buang kenangan itu. Bagaimanapun, kamu pernah singgah dihatiku. Menutup luka masa laluku.

Jangan lupa, diwaktu senggangmu putar kembali kenangan waktu kita bersama. Mudah-mudahan itu akan selalu membuatmu mengingatku.

Nah, sekarang pergilah.

Selamat tinggal pujangga, kejar dan raihlah mimpi indahmu

Read more...

Senin, 23 Agustus 2010

For My Pretty Ndut ENNO


Dear my pretty Ndut...
Terima kasih kamu sudah begitu baik sama kakak mu ini. Selalu dengan setia mencarikan gambar yang bagus untuk setiap tulisanku. Rasanya jauh lebih indah gambarnya daripada tulisannya.

Tapi kamu selalu kasih semangat.
Ayo lah mbak, blog mu sudah kubuat bagus, supaya engkau lebih semangat menulis. Jangan menulis dikala sedih saja.

Hehehe... dia selalu tau, ketika susah, sedih, pasti tulisanku menjadi lebih baik.

Ndut yang tidak pernah mau mengaku kalau dirinya ndut..
Entah ucapan apa lagi yang bisa kusampaikan. Setelah kamu menjerumuskan aku ke dunia blogger ini, ternyata sekarang aku menikmatinya.

Setiap moment bisa kujadikan tulisan. Sungguh indah memang.

Seindah dunia yang sekarang kujalani. Tanpa harus pusing memikirkan kapan uangku akan dibayar oleh si pemarah itu. Tanpa harus pusing, lapor setiap akan pergi. Bilang kalau pulang terlambat. Semuanya sudah kutinggalkan, perlahan tapi pasti ternyata aku bisa juga melupakannya.

Benar nasehat Sianiparmu itu, aku tidak akan menunggu dengan percuma. Aku bisa menjadi apa yang aku mau. Semua keputusan memang aku yang membuat.

Untuk itu sudah aku putuskan, aku akan menunggu. Menunggu dia yang sibuk mengukur luasnya lautan, lebarnya benua. Atau sibuk memikirkan ketitik-titik dipeta yang belum dia kunjungi.

Sampai suatu saat dia lelah, berhenti dan mencari pelukan hangat Jerry yang dengan setia menunggu disini.

Sekali lagi terima kasih ya ndut, jangan pernah mengingkari kalau dirimu ndut. Tapi percayalah, kamu tetap cantik, dan yang penting, tidak menjadikan sianipar mu berpindah kelain hati. Satu lagi ndut, ada modal besar disitu, yang aku nggak punya. Kamu pasti tau apa yang kumaksud. Itu yang menjadi kebanggaan setiap perempuan.

Oh ya, katamu akan menjadi seorang guru. Mudah-mudahan itu akan sedikit menghilangkan sifat galakmu. Menjadi guru yang manis dan disayang murid. Mungkinkah??? Biarlah kutunggu kabarmu selanjutnya.

Aku akan selalu menjadi ibu yang baik bagi anakku. Membawanya menjadi bintang besar. Kalau albumpertamanya terbit, akan kuhadiahkan satu untukmu. Tanda sayang kami padamu.

Jangan berhenti menjadi krikitus sejati buat diriku ya ndut...

Read more...

Entri Populer

Komunitas

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources