He Knows Me Well
Siang itu ketika sedang merapikan lemari pakaiannya, tangan usil ini iseng membuka sebuah dompet lucu berwarna hijau. Tiba-tiba aku tersentak. Kutemukan foto-foto dan surat dari masa lalunya yang masih tersimpan dengan rapi.
Huuhh, kenapa sih kamu masih menyimpan kenangan masa lalumu. Lalu apa artinya aku buat dirimu. Aku ga suka…
Tak lama kemudian masuk sebuah SMS dengan kalimat singkat “Foto dan surat tidak berarti apa-apa Nda”, tulisnya. Dia sangat tahu keresahanku. He knows me well.
Dalam keadaan marah, kesal, sedih dan kecewa kulangkahkan kaki menuju sebuah mall di tengah kota Bandung. Niatnya sih untuk menghilangkan suntuk dihati. Tapi ketika lewat toko perhiasan, kulihat sebentuk cincin yang terpajang disana. Yang pertama terbersit dipikiranku alangkah manisnya kalau cincin ini berada dijari manismu. Lagi lagi kamu yang ada dipikiranku.
Sore itu kami sedikit berdebat, kekesalan kutumpahkan kepadanya. Tapi seperti biasa, semuanya selalu berakhir dengan senyum dan tawa yang membuat perut sakit..
Apalagi kalau bukan karena dia menggangguku dengan gurauannya.
Kemudian.. dengan perasaan menyesal karena timbul “sedikit” rasa tidak percaya padanya, kuselipkan cincin yang kubeli siang itu dijari manisnya.
Sayang, kubeli cincin ini dengan cinta, dan kuselipkan dengan rasa kasih. Cincin itu hanya sebagai tanda, bahwa aku ada.. walau tanpa itupun aku berharap akan selalu ada di hati, pikiran, perasaan, langkah dan doa-doamu..
You wear my ring to show the world that you belong to me
With love and care I place it on your finger
To show my love for the world to see
0 komentar:
Posting Komentar